Ayah - Ibu Kembalikan Tanganku

Stop-Jump - Kekerasan atau pelecehan emosional salah satu hal yang dapat mengakibatkan luka-luka batin pada seorang anak. Kali ini saya posting sebuah cerita dimana saya ambil dari sebuah buku, saat pertama kali saya baca cerita ini, rasanya ikut masuk dalam cerita dan sangat sedih, yah......tanpa sadar nyampe berkaca-kaca. He..he... untung ceritanya pendek, coba kalo puanjang, dijamin banjir air mata. J
“Ayah Kembalikan Tanganku”
Siang itu, Bi Ijah pembantu rumah tangga, membiarkan Nita sendirian bermain di rumah. Ia tidak menemani Nita (4 tahun) bermain masak-masakan karena pekerjaannya tidak hanya mengurusi anak majikannya saja. Selesai bermain masak-masakkan, Nita menemukan sebuah paku karat di sudut garasi.
Ia mulai mencoret-coretkan paku di lantai, tetapi karena lantainya keras, coretannya tidak jelas. Nita mendekati mobil baru ayahnya. Pelan nita menggoreskan paku ke mobil. Betapa gembiranya Nita melihat hasil lukisannya.Tampak jelas. Lalu ia melanjutkan proyek grafity ke seluruh bagian mobil. Sementara itu Bi Ijah masih sibuk bekerja di dapur.
Saat petang tiba, dengan mengendarai sepeda motor, ayah dan ibu Nita pulang dari kantor. Ketika si ayah memasukkan sepeda motornya ke garasi, detak jantung berdegup lencang, ia terkecut melihat mobil barunya penuh coretan. Sambil setengah berlari, ia menjerit sekerasnya.
“Siapa yang mencoret-coret mobil ?”
Dengan polos Nita menjawab “Nita ayah. Bagus kan?”
Mendengar jawaban itu, si ayah langsung mengambil sebatang rotan dan memukul-mukulkannya ke tangan Nita yang dipegangi dengan kuat oleh ibunya. Tentu saja Nita meraung-raung kesakitan, minta tolong. Tidak seorangpun yang menolong, bahkan pukulan rotan semakin keras. Bi Ijah terbengong, tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Setelah puas melampiaskan kemarahannya, ayah dan ibu baru menghentikan hukuman itu dan segera masuk ke rumah meninggalkan Nita dan Bi Ijah yang bercucuran air mata tidak tega melihat penderitaan anak asuhnya itu. Malam itu Nita tidur sama Bi Ijah. Ia tidak boleh tidur bareng ayah-ibu. Kedua telapak tangan Nita membengkak, badannya panas.
Pagi hari Bi Ijah mengadukan perihal kondisi tangan dan badan Nita. Sambil berjalan akan berangkat ke kantor, ayah-ibu memerintahkan Bi Ijah memberikan obat penurun panas dan mengoleskan salep. Tiga hari terlewati, lepas begitu saja dan berlalu tanpa ayah-ibu itu menengok anaknya yang tergeletak di kamar pembantu, sampai pada suatu kesempatan Bi Ijah memberanikan diri berkata : “Nita demam, panas badannya tidak turun-turun dan tangannya bengkak.”
“Sore nanti saja kita bawa ke dokter,”kata majikannya sambil berangkat kerja.
Sore itu Nita dibawa ke dokter, yang kemudian merujuk untuk dirawat inapp dirumah sakit karena kondisinya sudah sangat serius. Beberapa hari dirawat di rumah sakit, dokter memanggil ayah-ibu Nita.
“Tidak ada pilihan....., kedua tangan Nita harus diamputasi”
“Jaringan organ kulit bagian dalam tangannya sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya, kedua tangan itu perlu di potong dari siku ke bawah,”ucap dokter.
Dengan berat hati dan bercucuran air mata, tangan ayah Nita membubuhkan tanda tangan persetujuan.
Pagi itu, tangan Nita dipotong. Setelah siuman, Nita baru menyadari bahwa kedua tangannya sudah tidak ada, sambil berliangan air mata anak itu berkata: “Ayah...Ibu... Nita tidak akan mencoret-coret mobil lagi. Nita sayang ayah... Nita sayang ibu,” sambil memandang Bi Ijah Nita melanjutkan, “Nita juga sayang Bi Ija..”
“Sungguh, Nita sudah kapok...Tapi tolong ayah jangan ambil tangan Nita...Kembalikan tanganku...ayah...ibu..!”
Astagfirullohal’adzim....
Kalo sudah seperti ini siapa yang akan menyesal...?
Semoga bagi pembaca Blog ini tiada satupun yang seperti itu, anak adalah Anugerah yang paling besar, Anak adalah harta yang paling berharga.......!

0 Response to "Ayah - Ibu Kembalikan Tanganku"

Post a Comment