Stop-jump.blogspot.com – Ada seorang
penjual gorengan yang selalu menyisakan buntut singkong goreng yang tak
terjual. Dia selalu memberikan sisa gorengan tersebut kepada anak-anak yang
sering main di tempatnya mangkal.
Tanpa terasa, sudah lebih dari 20 tahun
dia menjalani usahnya itu, namun tidak ada perubahan yang berarti, usahanya
tetap begitu-begitu saja.
Suatu hari, datang seorang pria membawa
mobil mewah, lalu berhenti di depan gerobak gorengannya. Pria itu bertanya,
“Ada gorengan buntut singkong, Pak?”
Si tukang gorengan lantas menjawab,
“Nggak ada, Mas.”
“Saya kangen sama buntut singkongnya,
Pak. Dulu waktu kecil, ketika ayah saya baru meninggal, tidak ada yang
membiayai hidup saya. Teman-teman saya mengejek saya karena tidak bisa beli
jajanan. Tapi waktu itu, Bapak selalu memberi buntut singkong goreng kepada
saya, setiap kali saya main di dekat gerobak bapak,” ujar pria muda itu.
Tukang gorengan terperangah. “Yang saya
berikan dulu kan cuma buntut singkong.. Kenapa kamu masih ingat saya?”
“Bapak tidak sekadar memberi buntut
singkong, tapi juga sudah memberikan kebahagiaan dan harapan buat saya. Saya
mungkin tidak bisa membalas budi baik Bapak. Tapi, saya ingin memberangkatkan
Bapak ke Tanah Suci. Semoga Bapak bahagia,” lanjut pria itu.
Si tukang singkong goreng hampir tidak
percaya. Hanya sebuah kebaikan/sedekah kecil tapi mendatangkan berkah yang
begitu besar!
Pesan dari Kisah diatas adalah Agar
kita senantiasa selalu bersyukur dan berbuat baik sekecil apa pun, asal ikhlas
dan tulus, pasti akan membuahkan kebahagiaan dan keberkahan.
Kisah yang bermemfaat
ReplyDeleteAmin..
ReplyDelete